Jumat, 13 Maret 2015

RUPIAH TAMBAH MELEMAH, NEGARA TAMBAH UNTUNG, BEGITUKAH?

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro dalam Konferensi Pers Perkembangan Ekonomi Terkini di Gedung Frans Seda Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (10/3/2015), Bambang mengungkapkan, setiap rupiah melemah akan memberikan berkah bagi anggaran negara. Pasalnya, pelemahan tersebut akan memberikan surplus dalam neraca perdagangan.
“Pelemahan Rp 100 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam kurs kita, justru akan menciptakan tambahan surplus ke anggaran. Jadi pelemahan tidak membahayakan anggaran,” ungkapnya seperti dikutip Liputan 6.
Bambang menambahkan setiap nilai tukar rupiah tertekan Rp 100 per dolar AS, kontribusi tambahan surplus ke Anggaran Pendapatan Negara (APBN) mencapai Rp 2,3 triliun. Meskipun bisa memperoleh keuntungan, Bambang enggan jika pemerintah disebut ingin mencari keuntungan dari kondisi pelemahan kurs rupiah sejak tahun lalu.
Menurut dia, akibat tekanan kurs rupiah, harga sejumlah material atau bahan baku untuk pembangunan infrastruktur di Kementerian Perhubungan mengalami penurunan.  “Banyak harga material yang sudah turun, seperti material infrastruktur di Perhubungan. Penyusutannya cukup jauh karena ekonomi dunia sedang slow down,” jelasnya.
Selasa (10/3/2015), menunjukkan nilai tukar rupiah masih berada di kisaran 13.050 per dolar AS. Pada pembukaan perdagangan, rupiah berada di level 13.050,80 per dolar AS. Rupiah pun bergerak fluktuaktif hingga siang di kisaran 13.047 per dolar AS hingga 13.065 per dolar AS.
Tentu saja pernyataan Menteri Keuangan ini ditanggapi sinis masyarakat. Secara bodon, Abdurrahman Ibnu Zaini berkomentar, “Wow,,, kalau benar begini, buat saja rupiah kita menjadi ancur-ancuran hingga senilai Rp20.000/dollar. Dengan begini maka RI akan untung sebesar Rp 2,3T * 80 kali lipat = 184T!”
“Nilai untung ini hampir sama dengan jumlah utang yang dibuat pemerintahan Joko selama beberapa bulan ini, yakni sekitar 200T (nilai utang era Joko dalam beberapa bulan ini kabarnya berkali lipat dari jumlah utang era Soeharto selama 32 tahun)! Jadi, Joko tak payah berutang lagi, cukup ancurkan saja rupiah,” sindirnya.
SUMBER : LIPUTAN6.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar